MY BLOG

head

head 2

ALL ABOUT ME

My photo
BANDUNG, JAWA BARAT, Indonesia
LENGKAPNYA DIONISIUS KRIS DE YANTO AKA RANGGA (A.K.A CRISS DHYON RANGGA) PERUBAHAN NAMA INI MENCERMINKAN PERUBAHAN HIDUPKU YANG DULUNYA TIDAK TAHU APA-APA DAN SEKARANG MENJADI SESEORANG YANG CEPAT TANGGA[P AKAN SESUATU YANG BARU

13agustus

13agustus3

Sunday, December 31, 2017

METILPREDNISOLON INTERAKSI OBAT



INTERACTIONS METHYLPREDNISOLON



NAMA         : DIONISIUS KRIS DE YANTO AKA RANGGA
NPM             : 13161010
KELAS         : FA 1 MATRIKULASI
TUGAS        : INTERAKSI OBAT

METILPREDNISOLON

Secara umum klasifikasi interaksi obat dibagi atas 3 yaitu mayor, moderate, dan minor. Interaksi mayor sangat signifikan secara klinis, harus dihindari apabila ingin dikombinasikan, risiko interaksi melebihi manfaatnya. Interaksi moderate atau sedang cukup signifikan secara klinis. Biasanya hindari kombinasi, gunakan hanya dalam keadaan khusus. Interaksi minor sangat minimal secara klinis, meminimalkan resiko dapat dilakukan dengan mempertimbangkan obat alternatif.

1.                  Interaksi mayor metilprednisolon
a.       Golongan makrolida
Penggunaan bersama metilprednisolon dan makrolida, dapat menyebabkan tendinitis dan tendon pecah, dan resikonya pun dapat meningkat. Umumnya terjadi pada orang dewasa dan lansia diatas 60 tahun, dan juga mereka yang telah menerima transplantasi ginjal, jantung, dan atau paru-paru mungkin akan sangat rentan. Pecahnya tendon dapat terjadi selama atau sampai berapa bulan setelah menyelesaikan pengobatan, dan mungkin memerlukan pembedahan atau mengakibatkan kecacatan yang berkepanjangan.
Mekanisme interaksi yang diketahui adalah golongan makrolida dapat menghambat metabolisme metilprednisolon, dan juga volume distribusi juga menurun.


b.      Ketokonazole
Penggunaan bersama metilprednisolon dan ketokonazole secara signifikan dapat meningkatkan kadar metilprednisolon dalam darah. Penggunaan pada anak-anak mungkin akan mengalami penurunan tingkat pertumbuhan akibat efek metilprednisolon yang berlebihan.
Mekanisme interaksinya adalah ketokonazole menghambat sitokrom P450 isoenzim CYP3A4 di dinding usus dan hati sehingga metabolisme metilprednisolon berkurang dan meningkatnya kadar dalam darah.

2.      Interaksi moderate metil prednisolon
a.       Aspirin
Penggunaan bersama metilprednisolon dan aspirin dapat meningkatkan risiko efek samping pada saluran pencernaan seperti pembengkakan, perdarahan, ulserasi dan perforasi usus.
Mekanisme interaksinya adalah adanya metilprednisolon akan meningkatkan laju filtrasi glomerulus, yang dapat meningkatkan pembersihan salisilat. Ketika metilprednisolon ditarik, pembersihan kembali normal dan salisilat terakumulasi, selain itu, adanya metilprednisolon dapat meningkatkan metabolisme salisilat.

b.      Amlodipin
Penggunaan bersama metilprednisolon dan amlodipin dapat menurunkan efek amlodipine dalam menurunkan tekanan darah. Interaksi ini kemungkinan besar terjadi bila metilprednisolon digunakan lebih dari seminggu, penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan retensi natrium dan air.

c.       Karbamazepin
Penggunaan bersama metilprednisolon dan karbamazepin dapat mengurangi kadar metilprednisolon dalam darah yang memungkinkan obat kurang efektif dalam mengobati.
Mekanisme interaksinya adalah karbamazepine menginduksi enzim hati, yang menghasilkan peningkatan metabolisme dari metilprednisolon. 

d.      Siklosporin
Penggunaan bersama metilprednisolon dan siklosporin dapat mengubah meningkatkan kadar dalam darah dan efek kedua obat tersebut

Mekanisme interaksinya adalah  siklosporin mengurangi metabolisme kortikosteroid oleh hati sehingga meningkatkan kadar kedua obat.
e.       Diltiazem
Penggunaan bersama metilprednisolon dan diltiazem, dapat mengurangi efek diltiazem dalam menurunkan tekanan darah.
Mekanisme interaksinya adalah diltiazem merupakan penghambat sitokrom P450 isoenzim CYP3A4. Metilprednisolon dimetabolisme oleh CYP3A4, sehingga terjadi interaksi anatar kedua obat tersebut.
f.        Fenitoin
Penggunaan bersama metilprednisolon dan diltiazem dapat membuat metilprednisolon kurang efektif

Mekanisme interaksinya adalah fenitoin merupakan enzim penguat hati yang ampuh untuk meningkatkan metabolisme dari metilprednisolon sehingga dapat dibersihkan dari tubuh dengan cepat.

3.      Interaksi minor metil prednisolon
a.       Antasida
Biasanya interakasi antar kedua obat, metilprednisolon dan antasida ringan dan tidak menimbulkan bahaya.
Mekanisme interaksinya adalah penurunan penyerapan metilprednisolon dikaitkan dengan adsorbsi dari magnesium trisilikat.

b.      Ticlopidine
Biasanya interakasi antar kedua obat, metilprednisolon dan ticlopidine ringan dan tidak menimbulkan bahaya. Ticlopidine tidak mempengaruhi fungsi trombosit dalam proses pembekuan darah.

4.      Interaksi dengan makanan atau makanan
Penggunaan bersama metilprednisolon dengan jus anggur ternyata dapat meningkatkan kadar metilprednisolon dalam darah.
Mekanisme interaksinya adalah jus anggur meningkatkan tingkat AUC sebesar 75% dan puncak plasma 27%, serta paruh eliminasi meningkat sebesar 35%.


DAFTAR PUSTAKA
Baxter, karen : (2008) Stockley’s Drug Interactions, Eighth edition. Pharmaceutical Press.

No comments: