MY BLOG

head

head 2

ALL ABOUT ME

My photo
BANDUNG, JAWA BARAT, Indonesia
LENGKAPNYA DIONISIUS KRIS DE YANTO AKA RANGGA (A.K.A CRISS DHYON RANGGA) PERUBAHAN NAMA INI MENCERMINKAN PERUBAHAN HIDUPKU YANG DULUNYA TIDAK TAHU APA-APA DAN SEKARANG MENJADI SESEORANG YANG CEPAT TANGGA[P AKAN SESUATU YANG BARU

13agustus

13agustus3

Wednesday, June 21, 2017

MAKALAH FITOKIMIA KLASIFIKASI TANAMAN OBAT

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang
Dalam percobaan kali ini kita menggunakan metode uji fitokimia. Dalam uji fitokimia ini kita menggunakan Alkaloid, Flavanoid, dan Saponin.
Fitokimia atau kadang disebut fitonutrien, dalam arti luas adalah segala jenis zat kimia atau nutrien yang diturunkan dari sumber tumbuhan, termasuk sayuran dan buah-buahan. Dalam penggunaan umum, fitokimia memiliki definisi yang lebih sempit. Fitokimia biasanya digunakan untuk merujuk pada senyawa yang ditemukan pada tumbuhan yang tidak dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh, tapi memiliki efek yang menguntungkan bagi kesehatan atau memiliki peran aktif bagi pencegahan penyakit. Karenanya, zat-zat ini berbeda dengan apa yang diistilahkan sebagai nutrien dalam pengertian tradisional, yaitu bahwa mereka bukanlah suatu kebutuhan bagi metabolisme normal, dan ketiadaan zat-zat ini tidak akan mengakibatkan penyakit defisiensi, paling tidak, tidak dalam jangka waktu yang normal untuk defisiensi tersebut. Fitokimia, senyawa yang begitu bermanfaat sebagai antioksidan dan mencegah kanker juga penyakit jantung.
Beberapa studi pada manusia dan hewan membuktikan zat – zat kombinasi fitokimia ini didalam tubuk memilikmi fungsi tertentu yang berguna bagi kesehatan. Kombinasi itu antara lain menghasilkan enzim – enzim sebagai penangkal racun, merangsang system pertahanan tubuh, mencegah penggupalan keeping – keeping darah, menghambat sintesa kolesterol dihati, meningkatkan metabolism hormone, meningkatkan oengenceran dan p[engikatan zat karsionogen dalam liang usus, menimbulkan efek anti bakteri,  anti virus dan anti oksidan dan mengatur gula darah serta dapat menimbulkan  efek anti kanker.
1.2.       Tujuan
1.      Untuk menguji sampel hasil simplisia apakah sampel itu mengandung Alkaloid, Flavonoid, dan saponin.
2.      Mampu menjelaskan tujuan penapisan fitokimia
3.      Mampu menjelaskan reaksi yang terjadi pada proses penapisan fitokimia suatu golongan senyawa.

1.3         Prinsip Percobaan
1.        Pendekatan Skrining Fitokimia :
Analisa kualitatif kandungan kimia dalam tumbuhan atau bagian tumbuhan (akar, batang, daun, bunga, buah, biji), terutama kandungan metabolit sekunder yang bioaktif, yaitu alkaloid, antrakinon, flavonoid, glikosida jantung, kumarin, saponin (steroid dan triterpenoid), tanin (polifenolat), minyak atsiri (terpenoid), dan sebagainya yang bertujuan untuk mendapatkan kandungan bioaktif. Analisa kualitatif dapat dilakukan dengan uji tabung.
2      Uji Tabung :
Analisa kualitatif yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi suatu senyawa yang terdapat pada tanaman atau bagian tanaman menggunakan pereaksi tertentu untuk mendapatkan senyawa bioaktif yang diinginkan.












BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Fitokimia
Fitokimia berasal dari kata phytochemical . Phyto berarti tumbuhan atau  tanaman dan chemical sama dengan zat kimia berarti zat kimia yang terdapat  pada tanaman. Senyawa fitokimia tidak termasuk kedalam zat gizi karena bukan berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral maupun air. Jadi apakah fitokimia itu? Setiap tumbuhan atau tanaman mengandung sejenis zat yang  disebut fito kimia, merupakan zat kimia alami yang terdapat di dalam tumbuhan  dan dapat memberikan rasa, aroma atau warna pada tumbuhan itu. Sampai saat  ini sudah sekitar 30.000 jenis fitokimia yang ditemukan dan sekitar 10.000 terkandung dalam makanan.
Fitokimia adalah ilmu yang mempelajari berbagai senyawa organik yang  dibentuk dan disimpan oleh tumbuhan, yaitu tentang struktur kimia, biosintetis,  perubahan dan metabolisme, serta penyebaran secara alami dan fungsi biologis dari  senyawa organik. Fitokimia atau kadang disebut fitonutrien, dalam arti luas  adalah segala jenis zat kimia atau nutrien yang diturunkan dari sumber tumbuhan, termasuk sayuran dan buah-buahan.
2.2. Klasifikasi Fitokimia
Secara garis besar fitokimia diklasifikasikan menurut struktur kimianya  sebagai berikut :
1.      Fitokimia karotenoid
Fitokimia karotenoid banyak terdapat pada sayur-sayuran berwarna  kuning-jingga seperti wortel, labu kuning, sayuran berwarna hijau seperti brokoli  dan buah-buahan berwarna merah dan kuning jingga seperti pepaya, mangga,  tomat, nenas semangka arbei dll. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa zat  karotenoid dapat mencegah kanker, sebagai anti oksidan dan dapat meningkatkan system imun tubuh.

2.      Fitokimia fitosterol
Fitokimia fitosterol banyak ditemukan pada biji-bijian dan hanya sekitar  5% dari fitosterol yang dapat diserap oleh usus dari makanan kiat. Penelitian  mengungkapkan fitosterol dapat menurunkan kolesterol dan anti kanker.
3.      Fitokimia saponin
Fitokimia saponin banyak terdapat pada kacang-kacangan dan daun-daunan.  Penelitian mengungkapkan bahwa saponin dapat sebagai anti kanker, anti mikroba, meningkatkan system imunitas, dan dapat menurunkan kolesterol.
4.    Fitokimia glukosinolat
Fitokimia glukosinolat banyak terdapat pada sayur-sayuran seperti kol dan  brokoli. Jika sayuran dimasak dapat menurunkan kadar glukosinolat sebesar 30-60%. Termasuk dalam glukosinolat ini meliputi fitokimia lain seperti isothiosianat,thiosianat dan indol. Peneliti- an menunjukkan bahwa glukosinolat dapat bersifat anti mikroba, anti kanker dan menurunkan kolesterol.
5.      Fitokimia polifenol
Fitokimia polifenol banyak terdapat pada buah-buahan sayur-sayuran hijau  seperti salada dan pada gandum dll. Penelitian pada hewan dan manusia  menunjukkan polifenol dapat mengatur kadar gula darah, sebagai anti kanker, antioksidan, anti mikroba, anti inflamasi. Termasuk polifenol adalah asam fenol dan flavonoid
6.   Fitokimia inhibitor protease
Fitokimia inhibitor protease merupakan fitokimia yang banyak terdapat pada biji-bijian dan sereal seperti padi-padian, gandum dsb, yang dapat membantu kerja enzim dalam system pencernaan manusia. Dapat sebagai anti oksidan , mencegah kanker dan mengatur kadar gula darah.
7.   Fitokimia monoterpen
Fitokimia monoterpen banyak terdapat pada pada tanaman beraroma seperti mentol (peppermint), biji jintan, seledri, peterseli, rempah-rempah dan sari jeruk. Berkhasiat mencegah kanker dan anti oksidan.

8.   Fitokimia fitoestrogen
Fitokimia fitoestrogen banyak terdapat pada kedelai dan produk kedelei seperti tempe, tahu dan susu kedelei. Memiliki aktifitas seperti hormon estrogen. Senyawa aktif fitoestrogen terdiri dari isoflavonoid dan lignan.
9.   Fitokimia sulfida
Fitokimia sulfida banyak terdapat pada bawang putih, bawang bombai, bawang merah dan bawang daun. Senyawa fitokimia aktif pada bawang putih adalah dialil sulfida (allicin). Menurut peneliti sulfida bekerja sebagai anti kanker, anti oksidan, anti mikroba, meningkatkan daya tahan, anti radang,  mengatur tekanan darah dan menurunkan kolesterol.
10.  Fitokimia asam fitat
Fitokimia asam fitat terdapat pada kacang polong, gandum. Berfungsi sebagai anti oksidan yang dapat mengikat zat karsinogen dan mengatur kadar gula darah.

2.3. Penapisan Fitokimia
Penapisan fitokimia dilakukan menurut metode Cuiley (1984). Penapisan fitokimia dilakukan untuk mengetahui komponen kimia pada tumbuhan tersebut secara kualitatif. Misalnya: identifikasi tannin dilakukan dengan menambahkan 1-2 ml besi (III) klorida pada sari alkohol. Terjadinya warna biru kehitaman menunjukkan adanya tanin galat sedang warna hijau kehitaman menunjukkan adanya tanin katekol (Praptiwi et al, 2006).
Pelarut yang digunakan untuk ekstraksi harus mempunyai kepolaran yang berbeda. Hal ini disebabkan kandungan kimia dari suatu tumbuhan hanya dapat terlarut pada pelarut yang sama kepolarannya, sehingga suatu golongan senyawa dapat dipisahkan dari senyawa lainnya (Sumarnie et al, 2005).
Hingga saat ini sudah banyak sekali jenis fitokimia yang ditemukan, saking banyaknya senyawa fitokimia yang didapatkan maka dilakukan penggolongan senyawa agar memudahkan dalam mempelajarinya, adapun golongan senyawa fitokimia dapat dibagi sebagai berikut:
1.      Alkaloid, alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tetumbuhan.
Sejumlah sampel dalam mortir, dibasakan dengan ammonia sebanyak 1 mL, kemudian ditambahkan kloroform dan digerus kuat. Cairan kloroform disaring, filtrat ditempatkan dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan HCl 2N, campuran dikocok, lalu dibiarkan hingga terjadi pemisahan. Dalam tabung reaksi terpisah :
Filtrat 1 : sebanyak 1 tetes larutan pereaksi Dragendorff diteteskan ke dalam filtrat, adanya alkaloid ditunjukan dengan terbentuknya endapan atau kekeruhan berwarna hingga coklat.
Filtrat 2: sebanyak 1 tetes larutan pereaksi Mayer diteteskan ke dalam filtrat, adanya alkaloid ditunjukan dengan terbentuknya endapan atau kekeruhan berwarna putih.
Filtrat 3 : sebagai blangko atau kontrol negatif.

2.      Flavonoid, flavonoid merupakan salah satu golongan fenol alam terbesar yang terdapat dalam semua tumbuhan berpembuluh. Semua flavonoid, menurut strukturnya merupakan turunan senyawa induk flavon yang mempunyai sejumlah sifat yang sama. Dalam tumbuhan, aglikon flavonoid terdapat dalam berbagai bentuk struktur. Semuanya mengandung atom karbon dalam inti dasarnya yang tersusun dalam konfigurasi C6-C3-C6, yaitu dua cincin aromatik yang dihubungkan oleh satuan tiga karbon yang dapat atau tidak dapat membentuk cincin ketiga.
Sejumlah sampel digerus dalam mortir dengan sedikit air, pindahkan dalam tabung reaksi, tambahkan sedikit logam magnesium dan 5 tetes HCl 2N, seluruh campuran dipanaskan selama 5-10 menit. Setelah disaring panas-panas dan filtrat dibiarkan dingin, kepada filtrat ditambahkan amil alkohol, lalu dikocok kuat-kuat, reaksi positif dengan terbentuknya warna merah pada lapisan amil alkohol.

3.      Kuinon, senyawa dalam jaringan yang mengalami okisdasi dari bentuk kuinol menjadi kuinon.
Sampel ditambahkan dengan air, dididihkan selama 5 menit kemudian disaring dengan kapas. Pada filtrat ditambahkan larutan NaOH 1N. Terjadinya warna merah menunjukkan bahwa dalam bahan uji mengandung senyawa golongan kuinon.

4.      Tanin dan Polifenol, Tanin adalah polifenol tanaman yang berfungsi mengikat dan mengendapkan protein.. Polifenol alami merupakan metabolit sekunder tanaman tertentu, termasuk dalam atau menyusun golongan tanin.
Sebanyak 1 gram sampel ditambahkan 100 mL air panas, dididihkan selama 5 menit kemudian disaring. Filtrat sebanyak 5 mL dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan pereaksi besi (III) klorida, timbul warna hiijau biru kehitaman bila ada polifenol dan ditambahkan gelatin akan timbul endapan putih bila ada tanin.

5.      Saponin, saponin adalah suatu glikosida yang ada pada banyak macam tanaman. Fungsi dalam tumbuh-tumbuhan tidak diketahui, mungkin sebagai bentuk penyimpanan karbohidrat, atau merupakan waste product dari metabolisme tumbuh-tumbuhan.
Sampel ditambahkan dengan air, didihkan selama 5 menit kemudian kocok dengan kuat. Reaksi positif ditunjukan dengan adanya busa ± 1 cm, tidak hilang selama 30 detik dan busa tidak hilang dengan penambahan HCl

6.      Tri Terpenoid, TriTerpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan secara biosintesis dirumuskan dari hidrokarbon yang kebanyakan berupa alcohol, aldehida atau asam karbohidrat.
Serbuk kulit buah manggis ditambahkan eter, kemudian fase eter diuapkan dalam cawan penguap hingga kering, pada residu ditetesi pereaksi Lieberman-Burchard. Terbentuknya warna ungu menunjukkan kandungan triterpenoid sedangkan bila terbentuk warna hijau biru menunjukan adanya senyawa steroid.

7.      Skrining Senyawa Monoterpenoid dan Seskuiterpenoid, Serbuk simplisia digerus dengan eter, kemudian dipipet sambil disaring. Filtrat ditempatkan dalam cawan penguap, kemudian dibiarkan menguap hingga kering. Kepada hasil pengeringan filtrat ditambahkan larutan vanillin 10% dalam asam sulfat pekat. Terjadinya warna-warna menunjukkan adanya senyawa mono dan seskuiterpenoid (Nurhari, 2010).   





BAB III
TINJAUAN PUSTAKA TANAMAN

3.1    Cengkeh (Syzygium aromaticum L.)
1.        Klasifikasi Tanaman
Klasifikasi dari tanaman cengkeh adalah sebagai berikut :
Divisio             : Spermatophyta
Sub-Divisio     : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledoneae
Sub-Kelas        : Choripetalae
Ordo                : Myrtales
Famili              : Myrtaceae
Genus              : Syzygium
Spesies            : S. aromaticum

2.        Deskripsi Tanaman
Cengkeh termasuk jenis tumbuhan perdu yang memiliki batang pohon besar dan berkayu keras, tingginya dapat mencapai 20-30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat.
Tanaman cengkeh memiliki daun tunggal, bertangkai, tebal, kaku, bentuk bulat telur sampai lanset memanjang, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, tulang daun menyirip, permukaan atas mengkilap, panjang 6 - 13,5 cm, lebar 2,5 - 5 cm, warna hijau muda atau cokelat muda saat masih muda dan hijau tua ketika tua (Kardinan, 2003).
Bunga dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendek serta bertandan. Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-unguan, kemudian berubah menjadi kuning kehijauan dan berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedangkan bunga cengkeh kering akan berwarna cokelat kehitaman dan berasa pedas karena mengandung minyak atsiri (Thomas, 2007). Kemudian Kardinan (2003) mengatakan bahwa perbanyakan tanaman cengkeh dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif. Tanaman ini tumbuh baik di daerah tropis di ketinggian 600 - 1.100 meter di atas permukaan laut (dpl) di tanah yang berdrainase baik.
Image result for daun cengkeh 








Gambar 3.1 Cengkeh (Syzygium aromaticum L.)

3.        Manfaat
Tanaman cengkeh sejak lama digunakan dalam industri rokok kretek, makanan, minuman dan obat-obatan. Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan diatas adalah bunga, tangkai bunga dan daun cengkeh (Nurdjannah, 2004).
Tanaman cengkeh juga dapat dijadikan sebagai obat tradisional karena memiliki khasiat mengatasi sakit gigi, sinusitis, mual dan muntah, kembung, masuk angin, sakit kepala, radang lambung, batuk, terlambat haid, rematik, campak, sebagai anti nyamuk, dan lain-lain (Riyanto 2012).

4.        Kandungan Kimia
Daun cengkeh mengandung eugenol, saponin, flavonoid dantanin. Eugenol (C10H12O2), merupakan turunan guaiakol yang mendapat tambahan rantai alkil, dikenal dengan nama IUPAC 2-metoksi-4-(2-propenil) fenol. Eugenol dapat dikelompokkan dalam keluarga alkilbenzena dari senyawa-senyawa fenol.




3.2    Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.)
1.        Klasifikasi Tanaman
Klasifikasi Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) menurut Van Steenis (2008) adalah sebagai berikut:
Regnum           : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
Classis             : Monocotyledonae
Ordo                : Pandanales
Familia            : Pandanaceae
Genus             : Pandanus
Species            : Pandanus amaryllifolius, Roxb.

2.        Deskripsi Tanaman
Image result for manfaat daun PandanPandanus umumnya merupakan pohon atau semak yang tegak, tinggi 3–7 meter, bercabang, kadang-kadang batang berduri, dengan akar tunjang sekitar pangkal batang. Daun umumnya besar, panjang 1–3 m, lebar 8–12cm; ujung daun segitiga lancip - lancip ; tepi daun dan ibu tulang daun bagian bawah berduri, tekstur daun berlilin, berwarna hijau muda–hijau tua. Buah letaknya terminal atau lateral, soliter atau berbentuk bulir atau malai yang besar (Rahayu SE dan S Handayani, 2008).






Gambar 3.2 Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.)
3.        Manfaat
            Khasiat pandan wangi terutama pada daunnya. Berdasarkan beberapa uji preklinik diketahui bahwa daun pandan wangi memiliki khasiat sedatif – hipnotik. Daun pandan wangi juga merupakan komponen cukup penting dalam tradisi boga karena aroma yang dihasilkannya. Selain sebagai pengharum kue, daun pandan juga dipakai sebagai sumber warna hijau bagi makanan, sebagai komponen hiasan penyajian makanan, dan juga sebagai bagian dalam rangkaian bunga di pesta perkawinan untuk mengharumkan ruangan. Pandan wangi selain sebagai rempah-rempah juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan minyak wangi.

4.        Kandungan Kimia
Pandan wangi memiliki senyawa metabolik sekunder yang merupakan suatu senyawa kimia pertahanan yang dihasilkan oleh tumbuhan di dalam jaringan tumbuhannya, senyawa tersebut bersifat toksik dan berfungsi sebagai alat perlindungan diri dari gangguan pesaingnya (hama) (Mardalena, 2009).
Daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius, Roxb.) mengandung alkaloida, saponin, flavonoida (Dalimartha, 2009).

3.3    Kopi (Coffea arabica L .)
1.        Klasifikasi Tanaman
Klasifikasi Kopi (Coffea arabica L .) adalah sebagai berikut :
Divisi               : Spermatophyta
Class                : Magnoliopsida
Ordo                : Rubiales
Famili              : Rubiceae
Genus              : Coffea
Spesies            : Coffea arabica L .

2.        Deskripsi Tanaman
Tanaman kopi mempunyai pohon yang tegak dan beruas-ruas dan setiap ruasnya tumbuh kuncup daun. Diketiak daun terdapat seri mata tunas, mata tunas dapat berkembang menjadi bunga dan atau menjadi cabang tergantung kondisi lingkungan. Bentuk daun tanaman kopi bulat telur dan ujungnya agak runcing bulat, tumbuh pada batang dan cabang. Pada bunga kopi terbentuk di ketiak-ketiak daun, masing-masing ketiak menghasilkan tandan 4-5 yang terdiri dari masing-masing tanaman 3-5 kuntum bunga. Mahkota bunga berwarna putih. Pada buah kopi kalau masih muda berwarna hijau sedangkan sudah tua berwarna merah. Setiap buah umumnya terdapat 2 buah biji di dalamnya. Masing-masing biji mempunyai bidang datar dan bidang cembung, biji berbentuk hampir setengah bulat atau jorong, bagian punggung cembung, bagian perut datar, pada bagian perut terdapat sebuah alur yang dalam dan membujur, di dalam alur. Buah kopi terdiri dari kulit buah dan kulit luar dan daging buah, sedangkan bijinya terdiri kulit keras, kulit ari, dan saluran lekukan.
tn
 








Gambar 3.3 Kopi (Coffea arabica L .)

3.        Manfaat
Manfaat biji kopi yaitu menghilangkan rasa kantuk, meningkatkan konsentrasi, megatasi penakit jantung dan stroke, sebagai antioksidan , mencegah penyakit parkinsom, mencegah kanker, mengurangi resiko diabetes, mengatasi sirosis pada hati, untuk kecantikan, dan menghaluskan kulit.
4.        Kandungan Kimia
Senyawa kimia dalam biji kopi yaitu alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol, tannin, kafein, dan glikosida.




3.4    Teh (Camellia sinensis [L.] Kuntze)
1.        Klasifikasi Tanaman
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom   : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi              : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Dilleniidae
Ordo               : Tehales
Famili              : Tehaceae
Genus              : Camellia
Spesies            : Camellia sinensis (L.)Kuntze

2.        Deskripsi Tanaman
            Tanaman teh umumnya ditanam di perkebunan, dipanen secara manual, dan dapat tumbuh pada ketinggian 200 - 2.300 m dari bawah permukaan laut. Teh berasal dari kawasan India bagian Utara dan Cina Selatan. Ada dua kelompok varietas teh yang terkenal, yaitu var. assamica yang berasal dari Assam dan var. sinensis yang berasal dari Cina. Varietas assamica daunnya agak besar dengan ujung yang runcing, sedangkan varietas sinensis daunnya lebih kecil dan ujungnya agak tumpul. Pohon kecil, karena seringnya pemangkasan maka tampak seperti perdu. Bila tidak dipangkas, akan tumbuh kecil ramping setinggi 5 - 10 m, dengan bentuk tajuk seperti kerucut. Batang tegak, berkayu, bercabang-cabang, ujung ranting dan daun muda berambut halus. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berseling, helai daun kaku seperti kulit tipis, bentuknya elips memanjang, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi halus, pertulangan menyirip, panjang 6 - 18 cm, lebar 2 - 6 cm, warnanya hijau, permukaan mengilap. Bunga di ketiak daun, tunggal atau beberapa bunga bergabung menjadi satu, berkelamin dua, garis tengah 3 - 4 cm, warnanya putih cerah dengan kepala sari berwarna kuning, harum. Buahnya buah kotak, berdinding tebal, pecah menurut ruang, masih muda hijau setelah tua cokelat kehitaman. Biji keras, 1 - 3. Pucuk dan daun muda yang digunakan untuk pembuatan minuman teh. Perbanyakan dengan biji, setek, sambungan atau cangkokan.
 









Gambar 3.4 Teh (Camellia sinensis [L.] Kuntze)

3.        Manfaat
Kafein dalam daun teh mempercepat pernapasan, perangsang kuat pada susunan saraf pusat dan aktivitas jantung. Theofilin efek diuretik kuat, menstirnulir kerja jantung dan melebarkan pembuluh darah koroner. Theobromin terutama mempengaruhi otot. Dari hasil penelitian, flavonoid yang merupakan antloksidan polifenol pada teh mampu mernperkuat dinding sel darah merah dan mengatur permeabilitasnya, mengurangi kecenderungan trombosis, dan menghambat oksidasi LDL sehingga mengurangi terjadinya proses atehrosklerosis di pembuluh darah yang selanjutnya akan mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung koroner.

4.        Kandungan Kimia
Daun mengandung kafein (2 - 3%), theobromin, theofilin, tanin, xan-thine, adenine minyak asiri, kuersetin, naringenin, dan natural fluoride. Setiap 100 g daun teh mempunyai kalori 17 kJ dan mengandung 75 - 80% air, polifenol 25%, protein 20%, karbohidrall, 4%, kafein 2,5 - 4,5%, serat 27%, dan pektin 6%. Biji mengandung saponin yang beracun dan mengandung minyak.


3.5    Daun Dewa (Gynura pseudochina)
1.        Klasifikasi Tanaman
Kingdom         : Plantae (tumbuhan)
Divisi               : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Sub Divisi       : Angiospermae
Marga              : Gynura
Jenis                : Gynura pseudo-china DC
Sinonim           : Gynura pseudochina (L.) DC

2.        Deskripsi Tanaman
Image result for daun dewaDaun dewa (Gynura pseudochina) merupakan tumbuhan semak semusim dengan tinggi sekitar 30-50 cm dan jika umurnya sudah agak tua bercabang banyak. Bentuk daunnya variatif, dari yang lonjong sampai lanset memanjang. Pangkalnya membulat dan ujungnya seedikit meruncing dengan tepi bertoreh. Bunganya majemuk dan buahnya kecil. Setelah berumur 6 bulan akan keluar umbi dan daunnya mengecil. Bagian tanaman yang dimanfaatkan untuk pengobatan adalah daun dan umbinya.






Gambar 3.5 Daun Dewa (Gynura pseudochina)

3.        Manfaat
Daun dewa berkhasiat sebagai antiradang, pereda demam (antiperik), penghilang nyeri (analgesik), pembersih darah, penyejuk darah dan membuyarkan bekuan darah.

4.        Kandungan Kimia
Tanaman daun dewa mempunyai kandungan kimia yang bermanfaat bagi manusia. Berbagai kandungan yang diketahui di antaranya saponin, flavonoid, tanin, alkaloida, triterpenoid dan minyak atsiri.

3.6     Sirih Hijau (Piper betle Linn.)
1.        Klasifikasi Tanaman
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliphyta
Kelas               : Magnolipsida
Ordo                : Piperales
Family             : Piperaceae
Genus              : Piper
Spesies            : Piper betle L.

2.        Deskripsi Tanaman
            Sirih merupakan tanaman terna, tumbuh merambat atau menjalar menyerupai tanaman lada. Tinggi tanaman bisa mencapai 15 m, tergantung pada kesuburan media tanam dan media untuk merambat. Batang sirih berwarna cokelat kehijauan, berbentuk bulat, berkerut, dan beruas yang merupakan tempat keluarnya akar. Morfologi daun sirih berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, teksturnya agak kasar jika diraba, dan mengeluarkan bau khas aromatis jika diremas. Panjang daun 6-17,5 cm dan lebar 3,5-10 cm. Sirih memiliki bunga majemuk yang berbentuk bulir dan merunduk. Bunga sirih dilindungi oleh daun pelindung yang berbentuk bulat panjang dengan diameter 1 mm. Buah terletak tersembunyi atau buni, berbentuk bulat, berdaging, dan berwarna kuning kehijauan hingga hijau keabu-abuan. Tanaman sirih memiliki akar tunggang yang bentuknya bulat dan berwarna cokelat kekuningan (Koensoemardiyah, 2010).


 







Gambar 3.6 Sirih Hijau (Piper betle Linn.)

3.        Manfaat
Tanaman sirih (Piper betle L) merupakan salah satu jenis obat-obatan dari alam yang dapat dijadikan alternatif sebagai antiseptik di samping aman (tidak ada efek samping). Jenis antiseptik ini juga mudah terdegradasi (terurai) murah dan mudah diperoleh serta mengandung senyawa eugenol, kavikol, allipyrokatekol dan kavibetol yang dapat berfungsi sebagai zat antiseptik (Oswald,1981).

4.        Kandungan Kimia
Kandungan dari daun sirih yaitu minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, fenol dan steroid (Mursito, 2003 ; Srisadono, 2008). Terdapat pula katekin dan tannin yang termasuk senyawa polifenol (Damayanti, 2005). Selain itu, daun sirih juga mengandung enzim diastase dan gula.

3.7    Seledri (Apium graveolens Linn.)
1.        Klasifikasi Tanaman
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Sub-divisi        : Angiospermae
Kelas               : Magnolisia
Sub-kelas         : Rosidace
Ordo                : Apiacedes
Famili              : Apiaceae
Genus              : Apium
Spesies            : Apium graveolens
Nama Binomial : Apium graveolens Linn.

2.        Deskripsi Tanaman
Herba seledri adalah herba Apium graveolens Linn. dari suku Apiaceae. Daun seledri berupa daun tipis, rapuh, bentuk belah ketupat miring, panjang 2-8 cm, lebar 2-5 cm, pangkal dan ujung anak daun runcing, panjang tangkai anak daun 1-3 cm. Herba seledri berwarna hijau tua dengan bau dan rasa yang khas (Kemenkes RI, 2010).





Gambar 3.7 Seledri (Apium graveolens Linn)

3.        Manfaat
Manfaat seledri yaitu untuk memperlancar pencernaan, penyembuhan demam, flu, penambah nafsu makan, dan penurun tekanan darah tinggi Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kandungan senyawa kimia dalam herba seledri memiliki aktivitas sebagai antimikroba, antihipertensi,, antiketombe , antidepresan dan anti-inflamasi.

4.        Kandungan Kimia
Kandungan zat aktif dari herba seledri yaitu flavo-glukosida (apiin dan apigenin), malt, zat pahit, vitamin, kolin, dan lipase (Depkes RI, 1989). Senyawa fenol yang ada dalam seledri terdiri dari flavonoid apiin, apigenin, dan isokuersitrin Senyawa lain yakni tannin, selerin, bergapten, apiumosida, apiumetin, apigravrin, ostenol, isopimpinellin, isoimperatorin, selereosida, dan 8- hidroksi metoksipsoralen. Minyak atsiri terdiri dari limonen (60%), beta-selinen (10–15%), phthalida, apiol, sesquiterpen alkohol (1-3%) seperti eusdemol, butyl ftalida dan sedanelida.

3.8    Jambu Biji (Psidium guajava Linn)
1.        Klasifikasi Tanaman
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Subdivisi         : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledonae
Famili              : Myrtaceae
Genus              : Psidium
Spesies            : Psidium guajava Linn

2.        Deskripsi Tanaman
Jambu biji adalah tumbuhan dengan batang yang berkayu, mengelupas, bercabang, dan berwarna cokelat, kulit batang licin,. Daun berwarna hijau dan tunggal, ujung tumpul, pangkal membulat, tepi rata berhadapan, petulangan daun menyirip berwarna hijau kekuningan. Bunganya termasuk bunga tunggal, terletak di ketiak daun, bertangkai, kelopak bunga berbentuk corong. Pada mahkota bunga berbentuk bulat telur, benang sari pipih berwarna putih atau putih kekuningan. Berbentuk bulat seperti telur dan bijinya kecil-kecil, keras, dan dalam nya berwarna merah pada jambu biji merah.
Image result for jambu biji
 







Gambar 3.8 Jambu Biji (Psidium guajava Linn)

3.        Manfaat
Manfaat daun jambu biji yaitu mengobati diare, mengobati maag, mengobati luka, Mengobati luka, mengobati ambeien, mengobati demam berdarah, dan lain-lain.

4.        Kandungan Kimia
Daun jambu biji merah mengandung metabolit sekunder, terdiri dari tanin, polifenolat, flovanoid, menoterpenoid, siskulterpen, alkaloid, kuinon dan saponin, minyak atsiri.

3.9    Singkong (Manihot utillisima)
1.        Klasifikasi Tanaman
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
Sub divisio      : Angiospermae
Classis             : Dicotilae
Ordo                : Euphorbiales
Familli             : Euphorbiaceae
Genus              : Manihot
Species            : Manihot utillisima

2.        Deskripsi Tanaman
Image result for daun singkongBerdasarkan kadar amilosanya, ubi kayu dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu ubi kayu gembur (kadar amilosa lebih dari 20 %) yang ditandai secara fisik bila kulit ari yang berwarna coklat terkelupas dan kulit tebalnya mudah dikupas, dan ubi kayu kenyal (kadar amilosa kurang dari 20%) yang ditandai bila kulit ari warna coklat tidak terkelupas (lengket pada kulit tebalnya) dan kulit tebalnya sulit dikupas.


Gambar 3.9 Singkong (Manihot utillisima)

3.        Manfaat
Manfaat daun singkong yaitu menyembuhkan diare, pengobatan penyakit rematik, Baik Untuk Pencernaan dan penambah darah, membantu metabolisme tubuh dan Pembentukan dan Regenerasi Sel Tubuh

4.        Kandungan Kimia
Kandungan kimia pada singkong yaitu flavonoid, triterpenoid, saponin, tannin, dan vitamin C.

3.10     Kemangi (Ocimum sanctum L.)
1.        Klasifikasi Tanaman
Divisio             : Spermatophyta
Sub-divisio      : Angiospermae
Classis             : Dicotyledonae
Ordo                : Tubiflorae
Familia            : Lamiaceae
Genus              : Ocimum
Species            : Ocimum sanctum L. (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).

2.        Deskripsi Tanaman
Ocimum sanctum L. merupakan tanaman semak yang tumbuh semusim. Tingginya 30 cm sampai 150 cm. Batangnya bercabang, beralur, berbulu, berkayu, berbentuk segi empat, dan berwarna hijau. Daunnya tunggal, berbentuk bulat telur dengan ujung yang runcing dan bagian pangkalnya tumpul dengan tepi yang bergerigi, pertulangannya menyirip, yang panjangnya 14 mm sampai 16 mm, lebar 3 mm sampai 6 mm,tangkai panjangnya kurang lebih 1 cm, dan berwarna hijau. Bunga majemuk, berbentuk tandan, berbulu, daun pelindung berbentuk elips, bertangkai pendek, berwarna hijau, mahkota berbentuk bulat telur, berwarna putih keunguan. Buah berbentuk kotak dan berwarna coklat tua. Bijinya kecil, tiap buah terdiri dari 4 biji dan berwarna hitam. Akar tanaman merupakan akar tunggang dan berwarna putih kotor.
Image result for kemangi
 







Gambar 3.10 Kemangi (Ocimum sanctum L.)

3.        Manfaat
Daun dapat digunakan untuk mengobati demam, batuk, salesma, encok, urat syaraf, air susu kurang lancer, sariawan, panu, radang anak telinga, perut kotor, muntah-muntah dan mual, peluruh kentut (flatulen), peluruh haid, setelah bersalin, borok, untuk memperbaiki fungsi lambung.

4.        Kandungan Kimia  
Tumbuhan kemangi mengandung minyak atsiri seperti eugenol, sineol, methyl chavicol, protein, kalsium, fosfor, belerang, vitamin A dan vitamin C. Minyak atsiri mengandung campuran dari bahan hayati termasuk didalamnya aldehide, alkohol, ester, keton, dan terpen. Biji kemangi mengandung zat kimia yaitu saponin, flavonoid, dan polifenol. Daunnya mengandung minyak atsiri (methylcavicol), saponin, flavonoid, dan tannin.



3.11. Pepaya (Carica papaya L)                                                                                   
1. Klasifikasi Tanaman
Super divisi     : spermatophyta
Divisi               : magnoliophyta
Kelas               : magnoliopsida
Sub kelas         : dilleniidae
Ordo                : violales
Famili              : caricaceae
Genus              : carica L.
Spesies            : carica papaya L

2. Deskripsi Tanaman
Akar tanaman ini berupa akar tunggang, karena akar tembaga tumbuh menjadi akar pokok yang bercabang menjadi akar-akar yang lebih kecil memiliki bentuk bulat dan berwarna putih kekuningan. Akar-akar ini tidak berasal dari calon akar yang asli atau sering juga disebut dengan akar liar. Sedangkan untuk batangnya, berbentuk bulat dengan permukaan batang penuh dengan bekas-bekas daun patahan dari tangkai daunnya. Batang ini tumbuh tegak lurus, memiliki rongga-rongga dan sedikit bercabang. Tinggi batang bisa mencapai antara 5 – 10 meter. Pada bagian daunnya, tanaman Pepaya memiliki daun tunggal dengan ukuran yang cukup besar. Daun pada tanaman ini berjari, bergigi dan memiliki tangkai daun yang panjang dan memiliki warna putih kekuningan. Helai daunnya berbentuk seperti telapak tangan, jika dilipat jadi dua bagian akan terlihat bentuk simetris dari daun Pepaya tersebut. Permukaan daun Pepaya bersifat licin, mengkilat, dengan daging seperti perkamen.

3. Manfaat
Daun pepaya memiliki banyak khasiat bermanfaat untuk tubuh manusia, seperti menyehatkan tulang, menguatkan sistem imun, mencegah kanker, dan mempercepat penyembuhan luka. Selain itu daun Pepaya juga bermanfaat untuk kecantikan karena dapat membantu melarutkan sel-sel kulit mati sehingga membantu membuka pori-pori yang tersumbat, menghasilkan pencegahan timbulnya jerawat.

4.  Kandungan Kimia
Daun papaya mengandung  beberapa senyawa yaitu : vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, vitamin E, kalsium, lemak, fosfor, hidrat arang, protein¸dan air.



















DAFTAR PUSTAKA

Oswald, T.T.1981. Tumbuhan Obat. Jakarta : Penerbit Bahratara Karya Aksara.


No comments: