MY BLOG

head

head 2

ALL ABOUT ME

My photo
BANDUNG, JAWA BARAT, Indonesia
LENGKAPNYA DIONISIUS KRIS DE YANTO AKA RANGGA (A.K.A CRISS DHYON RANGGA) PERUBAHAN NAMA INI MENCERMINKAN PERUBAHAN HIDUPKU YANG DULUNYA TIDAK TAHU APA-APA DAN SEKARANG MENJADI SESEORANG YANG CEPAT TANGGA[P AKAN SESUATU YANG BARU

13agustus

13agustus3

Sunday, June 18, 2017

Tanaman Sereh sebagai Tanaman Obat


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Tanaman Sereh Wangi

2.1.1    Morfologi sereh wangi (Cymbopogon winterianus Jowitt)

Sereh wangi (Cymbopogon  winterianus Jowitt)merupakan  tanaman berupa rumput-rumputan   tegak,  dan  mempunyai  akar  yang  sangat  dalam  dan  kuat, batangnya tegak, membentuk rumpun. Tanaman ini dapat tumbuh hingga tinggi 1 sampai  1,meter.  Daunnya  merupakan  daun  tunggal,  lengkap  dan  pelepah daunnya silindrisgundul, seringkalbagian permukaan dalam berwarna merah, ujung  berlidah,  dengan  panjang  hingga  70-80  cm  dan  lebar  2-5  cm  (Segawa,
2007).


Tanaman sereh wangi(Cymbopogon winterianus Jowitt)dapat hidup pada daerah yang udaranypanas maupun dingin, sampai ketinggian  1.200 meter di atas permukaan laut. Cara berkembang biaknya dengan anak atau akarnya yang bertunas. Tanaman ini dapat dipanen setelah berumur 4-8 bulan.Panen biasanya dilakukan dengan cara memotong rumpun didekat tanah(Soebardjo, 2010).

Susuna bung tanama sereh   wangibercabang bertangkai biasanya berwarna sama dan umumnya berwarna putih. Sereh wangi jarang berbunga dan hanya  berbunga  bila  sudah  cukup  matang  yaitu  pada  umur  melebihi  8  bulan. Kelopak bunga bermetamorfosis menjadi 2 kelenjar lodikula, berfungsi untuk membuka bunga pada pagi hari. Benang sari berjumlah 3-6, kepala putik sepasang
berbentuk buku dengan perpanjangan berbentuk jambul (Segawa, 2007).








7





Minyasereh wangi yang sering juga disebut sebagai minyak sitronellal, merupakan  minyak  hasil  ekstraksi  dengan  metode  destilasi  uap  dari  daun  dan batang   tanama Cymbopogon   winterianus   Jowitt Tanama ini   merupakan tanaman asli Indonesia dan dibudidayakan serta dapat tumbuh liar di pekarangan. Tanaman ini memang berasal dari selatan India atau Srilanka, dan sekarang sudah banyak tumbuh di Asia, Amerika dan Afrika (Fatimah, 2012).
Cymbopogon  winterianus  Jowitttermasuk  salasatu tanaman  yang merupakan  tanaman  perkebunan  berdasarkan  Keputusan  Menteri  Pertanian  No.
511 tahun 2006. Tanaman ini dari dulu dipercaya dapat dijadikan obat dan dapat menjaga  kebugaran.  Ada dua jenis varietas  dari sereh  wangini yaitu varietas Lena batu dan verietas Mahapengiri (Fatimah, 2012).










Gambar 2.1 Tanaman sereh wangi (Cymbopogon winterianusJowitt)


2.1.2 Klasifikasi tanaman





Klasifikasi tanaman sereh wangi adalah sebagai berikut : Kingdom            : Plantae (Tumbuhan)
Divisio               : Spermatophyta(Tumbuhan menghasilkan bunga) Sub Divisio       : Angiospermae (Tumbuhan berbiji tertutup)
Kelas                  : Monocotyledoneae (Tumbuhan berkeping satu) Ordo                  : Poales
Suku                  : Poaceae


Marga                : Cymbopogon


Jenis                   : Cymbopogon winterianusJowitt ex Bor


2.1.3      Khasiat sereh wangi



Sereh wangi memiliki khasiat sebagai obat sinusitis atau gangguan pernafasan.Ekstrak  minyak  atsiri  dapat  digunakan  sebagai  obagosok.  Batang umbi seredapat direbus  dalaair hangat  dan digunakan  sebagai  wewangian pada bak air mandi, manfaatnya untuk menyegarkan tubuh serta merelaksasikan otot   yang   tegang Minya yang  dihasilka dari  ekstra sere wangidapat digunaka untukmengusir   nyamuk   da melindungi   dar gigita nyamuk.
Serehwangi (Cymbopogon winterianus Jowitt)sebagai tanaman obat tradisional, akarnya berkhasiat sebagai peluruhair seni, peluruh keringat, peluruh dahak (obat batuk), obat kumur,da penghangat  badan. Daunnysebagai obat masuk  angin,  penambahnafsu  makan,  pengobatan  pasca  melahirkan,  penurun panas dan peredakejang (Wibisono, 2011).
2.1.4    Kandungan kimia minyak atsiri sereh wangi





Minyak  atsiri  dari sereh  wangi  didapatkan  dengan  cara penyulingan  dari daun  dan  batang  seresegar  dengan  metode  destilasi  uap  dengan  kandungan minyak atsirinya 0,5-1,2 % (Ginting, 2004). Kandungan utama dari minyak atsiri yaitu sitronellal, sitronellol, geraniol, dan sitral. Jumlah kandungan  senyawa yang terkandung berkaitan juga dengan spesies tanamannya. Jenis Cymbopogon winterianus Jowittmemiliki kandungan sitronellal dan geraniol yang paling tinggi (Arswendiyumna, 2006).
Komposisi kimia penyusun utama dari minyak sereh wangi adalah golongan monoterpen, alkohol dan aldehida, sehingga minyak atisiri memiliki sifat fisik dan kimiayang termasuk dalam kelas alkohol.Geraniol merupakan pesenyawaan yang terdiri   dari  dua  molekul   isopropen sedangka sitronellol   merupaka hasil kondensasi dari sitronellal termasuk dalam grup aldehida. Dengan kandungan minyak  seperti  ini  maka  daya  menguapnya  termasuk  dalam  golongan  cepat sampai  sedang  (top  to  middle  note).  Kandungan  sitronellal  dansitral  memiliki potensi efek biologis sebagai analgesik,yaitu memberikan efek menenangkan dan pengurangan rasa sakit (De sousa and Damio, 2011).
Komponen kimia dalam minyak sereh wangi cukup kompleks, namun komponen yang paling penting adalah sitronellal dan geraniol. Kedua komponen tersebut  menentukan  intensitas  bau, serta harga  minyak  serewangi.  Biasanya jika   kada geraniol   tingg maka   kada sitronella jug tinggi.   Menurut Suradikusumah (1989) kandungan minyak atsiribatang sereh wangi adalah 0,4% dengan komponen  utama sitronellal  66-85%Berdasarkan  penelitian pada daun tanaman  sereh  wangi,  ditemukan  kandungan  minyak  atsirsebesar  1% dengan komponen utama sitronellal dan geraniol.Terdapat sebelas komponen dari minyak





sereh yang dapat diidentifikasi dengan analisis kromatografi gas dan spektrometri massa Komponen-komponen    tersebut   adala Î±-pinen limonen,    linalool, sitronellal,  sitronellol,  geraniol,  sitronelil  asetat,  ÃŸ-kariofilen,  geranil  asetat,  d-
kadinen dan elemol, dengan komponen utamanya adalah sitronellal(Budi, 1992).


CH3

CH3






H3C
 
OH



H3C                  C
 
O                                                                                                                                OH




H3C                  CH
 
Sitronellal     3

Geraniol        H3

Sitronellol

CH3




Gambar 2.2 Struktur Sitronellal, Geraniol,dan Sitronellol


Komponen-komponen  lainyang penting adalah geranioldan sitronellolyang mudah diisolasi sebagai campuran yang dikenal sebagai rodinol(Sastrohamidjojo,2004). Komposisi minyak sereh wangi terdiri dari 30-40 komponen,  yang isinya alkohol,  hidrokarbon,  ester, aldehidketon, oksida, dan terpen (Guenther2006).
2.2    Minyak Atsiri


Minyak  atsirmerupakan  minyak  yang  bersifat  mudah  menguap  (volatil) pada suhu kamar,  yang biasa  disebut  juga  minyak  eteris atau minyak  esensial karena memilikibau yang khas seperti bau tanamanya,yang terdiri dari campuran yang  mudah  menguap,  dengan  komposisi  dan  titik  didih  yang  berbeda-beda. Minyak atsiri mengandung campuran dari bahan-bahan hayati, diantaranya adalah aldehid, keton, alkohol,ester dan terpen (Robinson, 1995). Setiap substansi yang dapat menguap memiliki titik didih dan tekanan uap tertentu dan dalam hal ini





dipengaruhi  oleh suhu. Pada umumnya  tekanauap yang rendah  dimiliki  oleh persenyawaayang memiliki titik didih tinggi (Guenther, 2006).Dalam keadaan murni minyak atsiri tidak berwarna, akan tetapi penyimpanan dalam waktu yang lama dapat teroksidasi  dan membentuk  resin sehingga  warnanya  akan menjadi semakin  gelap.  Upaya  yang  dilakukan  untuk  mencegah  terjadinya  perubahan warna  pada  minyak  atsiradalah  dengan  menyimpan  minyak  atsirpada  botol gelas berwarna gelap dan tertutup rapat serta diusahakan agar botol terisi penuh agar  tidak  terjadi  interaksi  langsung  dengan  oksigen.  Penguapan  minyak  atsiri akan semakin banyak seiring dengan kenaikan suhu (Gunawan & Mulyani, 2004).
Minyaatsiri juga merupakan  metabolit  sekunder  pada tumbuhan  tingkat tinggiyang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agen untuk bersaing dengan tumbuhan lain dalam mempertahankan  ruang  hidup.  Walaupun  hewan  kadang-kadang  juga mengeluarkan bau-bauan, zat-zat itu tidak digolongkan sebagai minyak atsiri.Beberapa dari jenis minyak atsiri dapat digunakan sebagai aromaterapi dan sebagian digunakan sebagai bahan obat herbal, diantaranya adalah sebagai obat antiseptik, analgetik, antibakteri dan sebagai obat antiradang (Heyne, 1987).
Secara  kimia,  minyak  atsiri  bukan  merupakan  senyawa  tunggal  tetapi tersusun   dari  berbagai   macam   kompone yang  tergolong   dalam  kelompok terpenoid dan fenilpropanoid. Komponen kimia minyak atsiri dibagi menjadi dua golongan yaitu hidrokarbon  dan hidrokarbon teroksigenasi.Penyusun  utama dari hidrokarbon adalah persenyawaan terpen (Tyler, 1976).
Terpenoid  merupakan  senyawa  hidrokarbon  tak  jenuh,  dan  unit  terkecil yang terdapat didalam terpenoid disebut isopren (C5H8). Satuan isopren umumnya





tersusun dalam suatu urutan dari kepala ke ekor, yaitu ujung yang bercabang dari satu satuan isopren dihubungkan dengan ujung yang tidak bercabang dari satuan
isoprenyang lain. Berikut adalah kerangka dasar dari suatu isopren :

CH3






H2C

CH2



Kepala

Ekor



Gambar 2.3Kerangka Dasar Unit Isopren (C5)

Unit isoprene diturunkan dari metabolisme asam asetat oleh jalur asam mevalonat

(MVA). Adapun reaksinya adalah sebagai berikut:






O

H SCoA
SCoA

H
Reaksi          O
Claisen

O


SCoA




HO2C


O OH

SCoA




EnzS


asetoastil-CoA
SEnz
O

b-hidroksi-b-metilglutaril CoA


asetil-CoA
O

HMG-CoA
reduktase

NADPH





1
HO2C

6
OH 5

3
2                4

NADPH

OH

OH HO2C
O


HO2C

OH OH
SCoA H


asam mevalonat
(MVA)

asam mevaldik

asam mevaldik tiohemiasetal




2 x ATP
O
H P
O
OH      OH
H



 ADP




5
ATP
-CO2         H        3            1
2


O                                     OPP

4
H R         H5

OPP

OPP


isopentenil PP (IPP)

dimetilalil PP (DMAPP)






OPP

H                                 -H



dimetilalil PP (DMAPP)

isopren






DMAPP


CH2OPP

CH2OPP




IPP

PPO


Geranil Piroposfat


Gambar 2.4 Biosintesis Senyawa Terpenoid (Geissman,1969)


Dua asetil CoA bereaksi menjadi asetoasetil CoA, kemudian bereaksi lagi dengan asetil CoA sehingga menghasilkan β-hidroksi-β-metilglutariCoA, Kemudian  direduksi oleh enzim β-hidroksi-β-metilglutaril  CoA dengan bantuan NADPH menjadi asam mevaldik tiohemiasetal. Terjadi pemutusan asetil CoA dan











α-Mirsen
 


reaksi oksidasi sehinggaasam mevaldik tiohemiasetal menjadi asam mevaldik dan direduksi oleh NADPH menjadi asam mevalonat. Asam mevalonat menjadi isopentenil pirofosfat (IPP) karena terjadi reaksi dengan adenine triposfat (ATP) dapemutusan  CO2.  Adanya  enzim  isomerase  dapat  merubah  IPP  menjadi dimetilalil  pirofospat  (DMAPP)  dengan  reaksyang berlangsung  secara bolak- balik. DMAPP dapat menjadi isoprene dengan pelepasan gugus OPP namun jika DMAPP bereaksi dengan IPP akan membentuk geranil piroposfat.
000251701248251700224251699200251698176Secarakimia  senyawa terpen dari minyak atsiri dibagi menjadi dua golongan, yaitumonoterpen dan seskuiterpen. Monoterpen terbentuk dari dua satuan isopren yang membentuk 10 karbon. Monoterpen merupakan komponen utama dari banyak minyak atsiri yang berperan  dalam menimbulkan  bau, rasa dan wewangian.  Ciri khas monoterpen berupa cairan tidak berwarna, tidak larut dalam air, dapat disuling uap dan berbau harum. Berdasarkan struktur kimianya, monoterpen dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu, asiklik, monosiklik, dan bisiklik. Berikut adalah contoh gambar stuktur senyawa golongan monoterpen (Robinson, 1995).








Limonen                  Î±-Pinen               Linalool

Gambar 2.5Contoh Struktur Senyawa Golongan Monoterpen


Golongan terpen minyak atsiri yang kedua adalah seskuiterpen yang berasal dari tiga satuan isopren (15 atom karbon). Monoterpen dan seskuiterpen terdapat sebagai komponen minyak atsiri yang tersuling uap dan beperan penting dalam




memberi aroma pada buah dan bunga. Seskuiterpen dipilah berdasarkan kerangka karbon dasarnya, yang umum adalah asiklik, monosiklik dan bisiklik.Seskuiterpen memiliki  titik  didih  diatas  200oC.Contoh  golongan  senyawa  seskuiterpen  yaitu
farnesol (asiklik), bisabolena (monosiklik), dan karatol (bisiklik) dengan struktur

sebagai berikut :










OH CH2OH
Farnesol                               Bisabolen                             Karatol



Gambar 2.6Contoh Struktur Senyawa Golongan Seskuiterpen

Berdasarka fungsinya minya atsir (monoterpe dan   seskuiterpen) banyak digunakan sebagai pewangi, misalnya pada industri parfum dan untuk penyeda masakan Beberap jenis  minya atsiri  dapat   digunaka sebagai antiseptik internal atau eksternal, bahan analgesik, anti zimatik, sedatif, stimulan, untuk obat sakit perut, dan juga obat cacing. Bagi tanamannya  sendiri, minyak atsiri digunakan sebagai penolak serangga,  sehingga mencegah  rusaknya bunga dan  daun.  Pada  beberapa  tumbuhan,  minyak  atsiri  berfungsi  sebagai  penarik serangga yang membantu dalam penyerbukan pada bunga.





2.3  Teknik Isolasi Minyak Atsiri dengan Metode Destilasi Uap





Minyak atsiri umumnya diperoleh dengan cara destilasi uap dari bagian tanaman yang mengandung minyak atsiri. Destilasi uap merupakan metode yanglebih efisien dalam memperoleh minyak yang memiliki titik didih yang tinggi dan bahan yang keras seperti batang dan kulit batang.Destilasiuaadalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan menguap atau volatilitas bahan.Komponen yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu(Sastrohamidjojo, 2004).
Prinsip dasar destilasi uap adalah mendistilasi campuran senyawa di bawah titik  didih  dari  masing-masing  senyawa  campurannya.  Selain  itu  distilasi  uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air. Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak essensial dari sereh wangi.Salahsatu keuntungan  isolasi minyak atsiri dengan menggunakan  destilasi uapdiantaranya penetrasi uap ke dalam sel-sel tanaman cukup baik dan membagi uaplebih merata ke seluruh bagian ketel. Selama proses destilasi berlangsung, uap airmasuk menembus jaringan material dan melarutkan minyak yang ada didalam sel. Uap air menembus dengan cara osmosis yang mengakibatkanpembengkakamembran dan  akhirny minyak  sampai   pada  permukaan.   Minyak  langsung   diuapkan bersama-sama   dengan  uap  air.  Proses  iniberlangsung   terus  menerus  sampai akhirnya semua minyak yang ada di dalam sel keluar (Sudjadi, 1992).
2.4  Aktivitas Antibakteri

Bakteri adalah suatu gabungan prokariot yang secara umum memiliki ukuran sel  0,5-1,0  Âµ m  dan  terdiri  dari  tiga  bentuk  dasar,  yaitu  bulat  (kokus),  batang (basilus),  dan  spiral.  Bakteri  berdasarka komposisi  dinding  sel  serta  sifat





pewarnaan dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu bakteri gram positif dan bakteri  gram  negatif.  Selain  perbedaan  dalasifapewarnaan,  bakteri  gram positif  dagram  negatif  juga  berbeda  dalam  sensitivitas  terhadap  kerusakan mekanis atau fisis, terhadap enzim, desinfektan, dan antibiotik (Michael, 1986).
Zat  antibakterimerupaka zat  yang  mempunya kemampuan   membunuh bakteri,  terdiri  dari  bahan  kimia  yang  dibuat  secara  sintesis.  Efeantibakteri terdiri dari zat bakterisida dan zat bakteriostatik. Zat bakterisida adalah zat pada dosis biasa berkhasiat mematikan kuman, sedangkan zat bakteriostatik adalah zat pada dosis biasa yang dapat menghentikan pertumbuhan dan pembiakkan bakteri (Michael, 1986).
Senyawa antibakteri dapat menghambat pertumbuhan mikroba melalui inaktivitasi  atamengganggu  satu atau lebih target  subseluler  seperti  merusak dinding  sel, mengganggu  permeabilitas  membran  sel atau membran  sitoplasma yang terdiri dari fosfolipid  dan protein. Fosfolipid  membentuk fase dua lapisan non  polar  kontinu  (lipid  bilayer).  Nutrien,  dan  ion  yang  diperlukan  sel  harus melewati membran sel yang bersifat permeabilitas selektif. Molekul-molekul dan ion yang akan disekresikan harus melewati membran sel tersebut, membran sitoplasma merupakan tempat berlangsungnya respirasi, karena enzim-enzim yang terlibat dalam proses respirasi terdapat di dalam membran sel tersebut,serta menghambat sinstesis protein dan sintesis asam nukleat (Fardiaz, 1989).
Dinding   se bakter dilindung ole dinding   sel   yang   terdir dari peptidoglikan, ruang periplasma yang merupakan tempat untuk ekstraseluler dan membran sitoplasma yang terlibat dalam proses respirasi. Peptidoglikan tersusun dari  n-asetilglukosamin  dan  n-asetil  muramat  yang  saling  berikatan  satu  sama





lainnya,  serta  asam-asam  amino  l-alanin,  d-alanin,  asam  amino  dipimelat,  d- glutamat yang berikatan dengan n-asetil muramat (Fardiaz, 1989).
2.4.1    Ciri-ciri bakteri gram positif dan gram negatif

Perbedaan  dasar antara bakteri  gram  positif  dan gram  negatif  adalah pada komponen dinding selnya. Bakteri gram positif memiliki membran tunggal yang dilapisi peptidoglikan yang tebal sedangkan bakteri gram negatif lapisan peptidoglikannya  tipis. Perbedaan-perbedaan  relatif antara kedua bakteri tersebut ditampilkan dalam tabel berikut :
Tabel 2.1 Perbedaan Ciri-ciri Dinding Sel Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif


No.                  Ciri                             Gram Positif                       Gram Negatif




1     Struktur dinding sel

- Tebal (15-80 nm)
- Berlapis tunggal

- Tipis (10-15 nm)
- Berlapis tiga (multi)


                                             (mono)                     
- Kandungan lipid rendah (1-4%)
- Peptidoglikan ada
sebagai lapisan


- Kandungan lipid tinggi  (11-22%)
- Peptidoglikan ada


2      Komposisi dinding sel

tunggal, komponen utama merupakan lebih dari 50% berat kering pada beberapa sel

dalam lapisan kaku
sebelah dalam jumlah yang sedikit, merupakan 10% berat


                                             bakteri                                  kering                  
3
 
Ketahanan terhadap
           penisilin                          -  Lebih rentan                    -  Kurang rentan      
Pertumbuhan


dihambat oleh zat
4     zat warna dasar,

-  Pertumbuhan dihambat dengan nyata

-  Pertumbuhan tidak begitu dihambat


            misalnya ungu kristal                                         
5     Persyaratan nutrisi         -  Relatif murni pada


-  Relatif sederhana


                                              banyak spesies                                                 

6     Resistensi terhadap
 
           gangguan fisik               -  Leibh resisten                  -  Kurang resisten       Sumber :  Pelczar and Chan, 1988




2.4.2    Bakteri Staphylococcus aureus





Staphylococcus   aureusmerupaka bakteri   gram   positif berbentuk   bulat dengan  diameter  0,5-1,5  µ m. Bakteri ini cepat tumbuh  pada suhu 37oC,  tetapi pada suhu kamar akan membentuk  pigmen. Staphylococcus  aureusmengandung
antigen polisakarida dan protein yang memungkinkan penggolongan strain dalam batas tertentu (Michael, 1986).
Bakteri Staphylococcus aureusdapat menimbulkan penyakit dengan membentuk zat ekstra seluler yang cukup banyak, diantaranya adalah eksotoksin, leukosidin, endotoksin, dan koagulase. Efek ekstra seluler yang bergabung dengan toksin,  bersifat  invasif  dalam  skala  besar,  yang merupakan  jenipatogen  yang cenderung menghasilkan  koagulasi dan pigmen kuning yang bersifat hemofilik. Bakteri Staphylococcus  aureusdapat menyebabkapenyakit seperti infeksi pada folikel rambut dan kelenjar keringat, bisul, infeksi pada luka. Klasifikasi bakteri Staphylococcus aureus adalah sebagai berikut (Michael, 1986).
Divisi     : Protophyta Kelas      : Schizomycetes Bangs : Eubacteriales Suku      : Micrococcaceae Marga    : Staphylococcus
Jenis      : Staphylococcus aureus

2.4.3    Bakteri Eschericia coli

Eschericia colimerupakan bakteri gram negatif yang bersifat aerob atau fakultatif anaerob.Bakteri ini berbentuk batang pendek dengan ukuran 0,4-0,7 µ m, tidak berspora dan biasanya membentuk koloni, berwarna merah keruh, halus dan mempunyai kilatan logam (Michael, 1986).





Bakteri Eschericia coli sering ditemukan dalam saluran pencernaan manusia dan hewan. Bakteri ini bisa tumbuh pada pembenihan biasa dengan suhu optimum pertumbuhanny adalah  37oC,dapat  bertahan  berbulan-bula pada  tanah  dan
dalam  air,  serta  dapat  dimatikan  pada  suhu  60oC  selama  20  menit,jika  diberi

klorin dalam kadar 0,5 sampai 1 ppm (Michael, 1986).

Bakteri  Eschericia  colipeka  terhadap  streptomisin,  tetrasiklin, kloramfenikol,    ata jenis   antibiotik   yang   lain Bakter jenis   in dapat mengakibatkan pengeluaran cairan dan elektrolit pada rongga usus dan dapat menyebabkan infeksi primer pada usus, infeksi saluran kemih, pneumonia, meningitis  pada  bayi  yang  baru  lahir  dainfeksi  luka  terutama  pada  bagian abdomen.
Klasifikasi bakteri Eschericia coli adalah sebagai berikut : Divisi              : Protophyta
Kelas               : Schizomycetes

Bangsa            : Eubacteriales

Suku                : Enterobacteraceae

Marga              : Eschericia

Jenis                : Eschericia coli

2.5  Kromatografi  Gas-Spektroskopi Massa (KG-SM atau GC-MS)

Kromatografi gas-spektroskopi  massa (KG-SM) merupakan gabungan dari kromatografi gas yang menghasilkan pemisahan dari komponen-komponen dalam campuran dan spektrometer massa yang merupakan alat untuk mengetahui komponen senyawa dari setiap puncak kromatogram. Pada metode ini komponen- komponen dalam sampel dipisahkan oleh kromatografi gas dan hasil pemisahan





dianalisis oleh spektroskopi massa. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi sampel campuran dari beberapa komponen. Puncak-puncak kromatogram memberikan informasi jumlah komponen yang ada dalam sampel dan spektra dari spektroskopi massa memberikan kunci penting dalam proses identifikasi senyawa (Sastrohamidjojo, 1991).
Dalam  spektroskopi  massa,  molekul-molekul   organik  ditembak  dengan berkas elektron  dan diubah  menjadi  ion-ion  bermuatan  positif  bertenaga  tinggi (ion-ion   molekuler) Pada   dasarny spektroskopi   mass adala penguraian senyawa organik dan perekaman pola fragmentasi menurut massanya(Cresswell et al., 1982).

Prinsip dari KG-SM adalah menguapkan senyawa organik dan mengionkan uapnya. Molekul-molekul  organik ditembak dengan berkas elektron dan diubah menjadi ion-ion bermuatan positif (ion molekul) yang dapat dipecah menjadi ion- ion yang lebih kecil. Molekul organik mengalami proses pelepasan satu elektron menghasilkan ion radikal yang mengandung satu elektron tidak berpasangan. Ion- ion radikal ini akan dipisahkan dalam medan magnet dan akan menimbulkan arus ion pada kolektor (Sastrohamidjojo, 1991).

No comments: