CDR II
oke langsung saja kedalam topik permasalahannya...
tapi sebelumnya sobat jangan lupa untun subscribe channel youtube saya "CRISS DHYON" dan jangan lupa juga untuk like๐, comment dan share.
kebetulan topik dalam penelitian saya ini adalah tentang krim. jadi kalau sobat punya tema yang sama jadi yang harus dipelajari adalah..
KOMPREHENSIF (BIDANG BIOLOGI FARMASI) (BIOFAR)
KOMPREHENSIF (BIDANG BIOLOGI FARMASI) (BIOFAR)
Selamat pagi/siang/malam para bloggers
pada kesempatan kali ini saya akan menshare sedikit pengalaman saya
dalam menjalani ujian komprehensif Sarjana Farmasi (S. Farm). memang sih
ada begitu banyak banget materi yang harus kita hafalkan dalam
menghadapi ujian komprehensif itu sendiri.
berikut ini saya akan memberikan sedikit tips buat kalian agar bisa lulus dalam menghadapi ujian komprehensif- Kenali Dosen Pengujinya, maksudnya bukan pergi kenalan terus minta nomor hp anakanya hahahaha๐๐๐. tetapi harus tau dosen itu ahlinya di bagian apa sih?, terus dosennya dalam memberikan nilai itu bagus atau tidak?. apalagi kalau sobat sudah kenalan baik sama dosennya pasti nilainya juga bakalan baik๐๐๐๐.
- Pelajari skripsi kalian, pertanyaan yang akan dikeluarkan dari penguji itu pastinya ngga akan jauh banget dari skrpsi kalian sobat. Jadi sobat hanya perlu pahami sendiri kata-kata yang sobat tulis sendiri di skripsi sobat.
oke langsung saja kedalam topik permasalahannya...
tapi sebelumnya sobat jangan lupa untun subscribe channel youtube saya "CRISS DHYON" dan jangan lupa juga untuk like๐, comment dan share.
kebetulan topik dalam penelitian saya ini adalah tentang krim. jadi kalau sobat punya tema yang sama jadi yang harus dipelajari adalah..
TANAMAN YANG MEMPUNYAI AKTIVITAS ANTIJAMUR
- Allium sativum
- Zingiber officinale
- Piper betle
- Syzigium aromaticum
- Piper betle
- Piper crotacum
- Tamarindus indica
- Curcuma xantoriza
- Curcuma domestica
PENGELOLAAN BAHAN
- Pengumpuan bahan
- Sortasi basah
- Pencucian
- Pengeringan
- Sortasi kering
- Penggilingan
SIMPLISIA
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan.
EKSTRAKSI
Ekstraksi adalah proses pemisahan bahan dari campurannya dengan menggunakan pelarut.EKSTRAK
Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperolah dengan cara ekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau hewani dengan pelarut sesuai
Syarat pelarut :
- Murah dan mudah diperoleh;
- Stabil fisika dan kimia;
- Bersifat netral;
- Selektif;
- Volatil tinggi;
- Dapat diregenerasi;
- Non korosif;
- Viskositas;
- Tidak toksik.
Ekstak dibagi menjadi 3, yaitu :
- Ekstak kering (kandungan air harus 0%);
- Ekstak Kental (kadar air 20-25%);
- Ekstak Cair (Lebih lebih > 25%).
PEMBAGIAN EKSTRAKSI
1. Berdasarkan proses pelaksanaanya
- Ekstraksi berkesinambungan, menggunakan pelarut yang sama sampai selesai, contohnya adalah sokletasi, refluks.
- Ekstraksi bertahap, menggunakan pelarut yang selalu baru, contohnya adalah maserasi, perkolasi
2. Berdasarkan bentuk
- Ekstraksi Cair padat, substansi padat, contohnya maserasi, perkolasi, refluks, dan sokletasi
- Ekstraksi Cair-cair, substansi cair, contohnya Corong pisah, Sinambung (craig).
3. Berdasarkan bentuk
- Cara panas, untuk bahan-bahan yang termostabil, contohnya refluks, sokletasi.
- Cara dingin, untuk bahan-bahan yang termobil, contohnya maserasi, perkolasi.
JENIS-JENIS EKSTRAKSI
- Maserasi: cara penyarian sederhana yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari selama beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya. Keuntungan : peralatannya sederhana. kerugiannya : waktu yang diperlukan cukup lama, pelarut yang digunakan lebih banyak, tidak bisa untuk bahan dengan tekstur keras seperti benzoin, tiraks dan lilin.
- Perkolasi: merupakan ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang selalu baru sampai sempurna (exhaustive extraction) yang umumnya dilakukan pada suhu ruangan. Keuntungan : tidak memerlukan langkah tambahan yaitu sampel padat (marc) telah terpisah dari ekstrak. Kerugian : kontak antara sampel padat tidak merata atau terbatas dibandingkan dengan metode refluks, pelarut menjadi dingin selama proses perkolasi sehingga tidak melarutkan komponen secara efisien.
- Refluks: ekstraksi dengan pelarut yang dilakukan pada titik didih pelarut tersebut, selama waktu tertentu dan sejumlah pelarut tertentu dengan adanya pendingin balik (kondensor). Keuntungan : digunakan untuk sampel yang mempunyai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung. Kerugian : membutuhkan volume total pelarut yang besar dan sejumlah manipulasi dari operator.
- Sokletasi : Ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru, umumnya dilakukan menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi konstan dengan adanya pendingin balik (kondensor). Keuntungan metode ini adalah :Digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak tahan terhadap pemanasan secara langsung, Pelarut yang lebih sedikit, Pemanasannya dapat diatur. Kerugian dari metode ini :Dapat menyebabkan reaksi peruraian oleh panas, Jumlah total senyawa-senyawa yang diekstraksi akan melampaui kelarutannya dalam pelarut tertentu sehingga dapat mengendap dalam wadah dan membutuhkan volume pelarut yang lebih banyak untuk melarutkannya, tidak cocok untuk pelarut dengan titik didih yang terlalu tinggi, seperti metanol atau air.
- Digesti :maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinyu) yang dilakukan pada suhu lebih tinggi dari suhu ruangan, secara umum dilakukan pada suhu 40ยบC – 50ยบC.
- Destilasi Uap : metode yang popular untuk ekstraksi minyak-minyak menguap (esensial) dari sampel tanaman. Metode ini diperuntukkan untuk menyari simplisia yang mengandung minyak menguap atau mengandung komponen kimia yang mempunyai titik didih tinggi pada tekanan udara normal.
- Dekok: Ekstraksi dilakukan dengan solven air pada suhu 90°-95°C selama 30 menit.
- Infus: Hampir sama dengan dekok, namun dilakukan selama 15 menit.
BEBERAPA ISTILAH DALAM EKSTRAKSI
- Ekstraktan, pelarut /campuran pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi
- Rafinat, pelarut yang mengandung zat.
YANG PERLU DIPERHATIKAN
- Jumlah simplisia yang akan digunakan.
- Derajat kehalusan
TUJUAN EKSTRAKSI
- Telaah fitokimia (Struktur)
- Standarisasi ekstrak
- Isolasi senyawa identitas (Marker)
- Uji efek farmakologi
- Bahan baku pembuatan sediaan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
- Struktur komponen
- Suhu
- Tekanan
- Matriks.
STANDARISASI EKSTRAK
Penentuan parameter kualitatif dan kuantitatif baik terhadap senyawa aktif maupun senyawa khas lain dan sifat kimiawi.TUJUAN STANDARISASI
mempertahankan konsistensi senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak.PARAMETER STANDARISASI
1. Spesifik :
- Identitas ekstrak
- Organoleptis ekstak
- Senyawa terlarut pada pelarut polar atau pelarut non polar
2. Non spesifik
- Susut pengeringan
- Kadar air
- Kadar abu
- Sisa pelarut
- Residu pelarut
- Cemaran logam & mikroba.
PENAMPISAN FITOKIMIA
adalah tahapan awal untuk mengidentifikasi kandungan kimia yang terkandung dalam tumbuhan.1. Alkaloid
Alkaloid adalah senyawa organik bahan alam yang bersifat basa karena adanya atom Nitrogen dalam molekul senyawa tersebut, yang umunya ada pada lingkar Heterosiklik.CIRI-CIRI ALKALOID :
- Mengandung unsur N
- Unsur N terikat pada ikatan heterosiklik
- Bersifat basa karena memiliki ikatan elektron bebas
- Berasal dari tanaman
- Memiliki aktivitas farmakologi.
GOLONGAN ALKALOID
1. True alkaloid (Alkaloid sejati)- Rumus struktur berupa cincin heterosiklik berasal dari jalur biosintesis asam amino.
- Contoh : Asam meconat, Asam aconitat
- Mempunyai rumus struktur amina sederhana yang linier
- Contoh : Efedrin
- Bukan berasal dari sintesis asam amino
- Contoh : Purin, Steroidal.
JENIS-JENIS ALKALOID
SKRINING ALKALOID
- 1 gram sampel dibasahkan dengan ammonia 25 % (tujuannya untuk melarutkan alkaloid polar)
- Digerus, lalu ditambahkan kloroform (tujuannya untuk melarutkan ikatan glikosida yang terputus akibat penambahan ammonia)
- digerus kembali, lalu disaring filtrat diambil lalu ampasnya dibuang.
- filtrat kemudian diteteskan pada kertas saring, kemudian disemprot dengan pereaksi draggendorf, menghasilkan warna merah /jingga (+ alkaloid) (I)
- Filtrat yang lainnya selanjutnya diekstraksi 2 kali dengan HCL 10% (Tujuannya untuk membentuk garam ammonium) (II)
- kemudian 5 mL + pereaksi dreggendorf >>>>> endapan merah bata.
- kemudian 5 mL + pereaksi mayer >>>>>> Endapan Putih.
ALUR SKRINING ALKALOID
2. Flavonoid
Flavonoid adalah senyawa fenol terbesar yang mempunyai 15 atom karbon, 2 cincin benzen menjadi 1 rantai oleh rantai linier yang terdiri dari 3 atom karbon (C6-C3-C6).
JENIS-JENIS FLAVONOID
SKRINING FLAVONOID
- 1 gram sampel ditambahkan 100 mL air panas, didihkan selama 5 menit
- filtrat diambil dan ampas dibuang
- 5 mg filtrat + serbuk Mg
- 2 mL (HCl : Etanol) (1:1)
- 10 mL Amil alkohol
- (+) flavonoid >>>> merah/kunig/jingga pada lapisan amil alkohol.
ALUR SKRINING FLAVONOID
POSITIF PALSU DAN NEGATIF PALSU
- REAKSI POSITIF PALSU: adalah hasil pengujian menyatakan ada (positif), tapi sebenarnya tidak ada (negatif), disebabkan kesalahan alat, atau pengaruh senyawa memiliki kesamaan sifat maupun struktur atom identik.
- REAKSI NEGATIF PALSU: adalah hasil pengujian menyatakan tidak ada (negatif), tapi sebenarnya ada (positif) , disebabkan kurang sensitifnya alat, kadar dalam bahan terlalu sedikit/ simplisia tidak memenihi syarat.
Contohnya adalah golongan alkaloid, dengan menggunakan pereaksi dregendorf akan memberikan warna merah bata (bisa dikatakan jika itu senyawa golongan kumarin), oleh karena itu untuk membuktikannya (+ alkaloid), kertas saring dicelupakan kedalam larutan KOH, kemudian ditetesi sampel diamati pada UV366 memberikan warna hijau kuning (+ kumarin).
Para pereaksi mayer, endapan yang tebentuk bisa dikatakan kalau endapan tesebut adalah protein (+ palsu). dibuktikan dengan cara ditambahkan etanol, jika tetap mengendap (+ palsu) protein.
PENAMPAK BERCAK SPESIFIK
- Alkaloid : Dragendorf
- Flavonoid : AlCl3, Sitroborat
METODE PEMISAHAN
Kromatografi adalah teknik pemisahan berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen pada larutan.
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT)
KLT adalah salah satu metode pemisahan komponen menggunakan fasa diam berupa plat dengan lapisan adsorben inert.
PRINSIP KLT
prinsip KLT adsorbsi dan partisi.
- Adsorbsi : penyerapan pada permukaan
- Partisi : penyebaran/ kemampuan suatu zat yang ada dalam larutan untuk berpisah kedalam larutan yang digunakan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GERAKAN NODA
- Struktur kimia dari senyawa yang dipisahkan;
- Sifat dari penyerap dan derajat afinitasnya;
- Tebal dan kerapatan dari lapisan penyerap;
- Pelarut (kemurnian) fase gerak;
- Derajat kejenuhan;
- Teknik percobaan;
- Jumlah cuplikan yang digunakan;
- Suhu;
- Kesetimbangan.
Itulah beberapa materi yang dapat saya bagikan ke kawan-kawan jika ingin daftar pustaka tinggal komen saja, nanti saya akan membalas komentar anda.
No comments:
Post a Comment