- Struktur kimia dari senyawa yang sedang dipisahkan.
- Sifat dari penyerap dan derajat aktifitasnya. Biasanya aktifitas dicapai dengan pemanasan dalam oven, hal ini akan mengeringkan molekul-molekul air yang menempati pusat-pusat serapan dari penyerap. Perbedaan penyerap akan memberikan perbedaan yang besar terhadap harga Rf meskipun menggunakan fase bergerak dan zat terlarut yang sama tetapi hasil akan dapat diulang dengan hasil yang sama, jika menggunakan penyerap yang sama, ukuran partikel tetap dan jika pengikat (kalau ada) dicampur hingga homogen.
- Tebal dan kerataan dari lapisan penyerap. Pada prakteknya tebal lapisan tidak dapat dilihat pengaruhnya, tetapi perlu diusahakan tebal lapisan yang rata. Ketidakrataan akan menyebabkan aliran pelarut menjadi tak rata pula dalam daerah yang kecil dari plat.
- Pelarut (dan derajat kemurniannya) fase bergerak. Kemurnian dari pelarut yang digunakan sebagai fase bergerak dalam kromatografi lapisan tipis adalah sangat penting dan bila campuran pelarut digunakan maka perbandingan yang dipakai harus betul-betul diperhatikan.
- Derajat kejenuhan dan uap dalam bejana pengembangan yang digunakan.
- Teknik percobaan. Arah pelarut bergerak di atas plat. (Metoda aliran penaikan yang hanya diperhatikan, karena cara ini yang paling umum meskipun teknik aliran penurunan dan mendatar juga digunakan).
- Jumlah cuplikan yang digunakan. Penetesan cuplikan dalam jumlah yang berlebihan memberikan hasil penyebaran noda-noda dengan kemungkinan terbentuknya ekor dan efek tak kesetimbangan lainnya, hingga akan mengakibatkan kesalahan-kesalahan pada harga-harga Rf.
- Suhu. Pemisahan-pemisahan sebaiknya dikerjakan pada suhu tetap, hal ini terutama untuk mencegah perubahan-perubahan dalam komposisi pelarut yang disebabkan oleh penguapan atau perubahan-perubahan fase.
- Kesetimbangan. Ternyatabahwa kesetimbangan dalam lapisan tipis lebih penting dalam kromatografikertas, hingga perlu mengusahakan atmosfer dalam bejana jenuh dengan uappelarut. Suatu gejala bila atmosfer dalam bejana tidak jenuh dengan uappelarut, bila digunakan pelarut campuran, akan terjadi pengembangan denganpermukaan pelarut yang berbentuk cekung dan fase bergerak lebih cepat padabagian tepi-tepi dan keadaan ini harusdicegah.
Dalam kromatografi, eluent adalahfase gerak yang berperan penting pada proses elusi bagi larutan umpan (feed)untuk melewati fase diam (adsorbent). Interaksi antara adsorbent denganeluent sangat menentukanterjadinya pemisahan komponen.
Eluent dapat digolongkan menurut ukuran kekuatan teradsorpsinya pelarut atau campuran pelarut tersebut pada adsorben dan dalam hal ini yang banyak digunakan adalah jenis adsorben alumina atau sebuah lapis tipis silika. Penggolongan ini dikenal sebagai deret eluotropik pelarut. Suatu pelarut yang bersifat larutan relatif polar, dapat mengusir pelarut yang relatif tak polar dari ikatannya dengan alumina (gel silika).
Kecepatan gerak senyawa-senyawa ke atas pada lempengan tergantung pada: Bagaimana kelarutan senyawa dalam pelarut, Hal ini bergantung pada bagaimana besar atraksiantara molekul-molekul senyawa dengan pelarut.
Eluent dapat digolongkan menurut ukuran kekuatan teradsorpsinya pelarut atau campuran pelarut tersebut pada adsorben dan dalam hal ini yang banyak digunakan adalah jenis adsorben alumina atau sebuah lapis tipis silika. Penggolongan ini dikenal sebagai deret eluotropik pelarut. Suatu pelarut yang bersifat larutan relatif polar, dapat mengusir pelarut yang relatif tak polar dari ikatannya dengan alumina (gel silika).
Kecepatan gerak senyawa-senyawa ke atas pada lempengan tergantung pada: Bagaimana kelarutan senyawa dalam pelarut, Hal ini bergantung pada bagaimana besar atraksiantara molekul-molekul senyawa dengan pelarut.
- Kromatografi lapis tipis banyak digunakan untuk tujuan analisis.
- Identifikasi pemisahan komponen dapat dilakukan dengan pereaksi warna, fluorosensi atau dengan radiasi menggunakan sinar ultraviolet.
- Dapat dilakukan elusi secara menaik (ascending), menurun (descending), atau dengan cara elusi 2 dimensi.
- Dapat untuk memisahkan senyawa hidrofobik (lipid dan hidrokarbon) yang dengan metode kertas tidak bisa
- Ketepatan penentuan kadar akan lebih baik karena komponen yang akan ditentukan merupakan bercak yang tidak bergerak.
- Hanya membutuhkan sedikit pelarut.
- Waktu analisis yang singkat (15-60 menit)
- Investasi yang kecil untuk perlengkapan (Biaya yang dibutuhkan ringan).
- Preparasi sample yang mudah
- Kemungkinan hasil palsu yang disebabkan oleh komponen sekunder tidak mungkin
- Kebutuhan ruangan minimum
- Waktu yang diperlukan untuk analisis senyawa relatif pendek
- Dalam analisis kualitatif dapat memberikan informasi semi kuantitatif tentang konstituen utama dalam sampel
- Cocok untuk memonitor identitas dan kemurnian sampel
- Denganbantuan prosedur pemisahan yang sesuai, dapat digunakan untuk analisiskombinasi sampel terutama dari sediaan herbal.
- Potong plat sesuai ukuran. Biasanya, untuk satu spot menggunakan plat selebar 1 cm. Berarti jika menguji 3 sampel (3 spot) berarti menggunakan plat selebar 3 cm.
- Buat garis dasar (base line) di bagian bawah, sekitar 0,5 cm dari ujung bawah plat, dan garis akhir di bagian atas.
- Menggunakan pipa kapiler, totolkan sampel cairan yang telah disiapkan sejajar, tepat di atas base line. Jika sampel padat, larutkan pada pelarut tertentu. Keringkan totolan.
- Dengan pipet yang berbeda, masukkan masing-masing eluen ke dalam chamber dan campurkan.
- Tempatkan plat pada chamber berisi eluen. Base line jangan sampai tercelup oleh ulen. Tutuplah chamber.
- Tunggu eluen mengelusi sampel sampai mencapai garis akhir, di sana pemisahan akan terlihat.
- Setelah mencapai garis akhir,angkat plat dengan pinset, keringkan dan ukur jarak spot. Jika spot tidakkelihatan, amati pada lampu UV. Jika masih tak terlihat, semprot dengan pewarnatertentu seperti kalium kromat atau ninhidrin.
Fase diam yangdigunakan dalam KLT merupakan penjerap berukuran kecil dengan diameter partikel antara 10-30 μm. Semakin kecilukuran rata-rata partikel fase diam dan semakin sempit kisaran ukuran fasediam, maka semakin baik kinerja KLT dalam hal efisiensi dan resolusinya.
Penjerap yangpaling sering digunakan adalah silika dan serbuk selulosa, sementara mekanisme sorpsi yangutama pada KLT adalah adsorpsi danpartisi (Gandjar &Rohman, 2007).
Penjerap yangpaling sering digunakan adalah silika dan serbuk selulosa, sementara mekanisme sorpsi yangutama pada KLT adalah adsorpsi danpartisi (Gandjar &Rohman, 2007).
- Fase gerak harus mempunyai kemurnian yang sangat tinggi karena KLT merupakan teknik yang sensitif.
- Daya elusi fase gerak harus diatur sedemikian rupa sehingga harga Rf terletak antara 0,2-0,8 untuk memaksimalkan pemisahan.
- Untuk pemisahandengan menggunakan fase diam polar seperti silika gel, polaritas fase gerak akan menentukan kecepatanmigrasi solut yang berarti juga menentukan nilai Rf. Penambahan pelarut yangbersifat sedikit polar seperti dietil eter ke dalam pelarut non polar sepertimetil benzene akan meningkatkan harga Rf secara signifikan (Gandjar & Rohman,2007).
-
Deteksi bercakpada KLT dapat dilakukan secara kimia dan fisika. Cara kimia yang biasadigunakan adalah dengan mereaksikan bercak dengan suatu pereaksi melalui carapenyemprotan sehingga bercak menjadi jelas. Cara fisika yang dapat digunakanuntuk menampakkan bercak adalah dengan cara pencacahan radioaktif danfluorosensi sinar ultraviolet. Fluorosensi sinar ultraviolet terutama untuksenyawa yang dapat berfluorosensi, membuat bercak akan terlihat jelas (Gandjar& Rohman, 2007).
Deteksi senyawa dilakukan dengan menggunakan detektor UV di bawah sinar UV 254 nm, indikator pada plat KLT akan memancarkan warna hijau dan pada UV 366 nm akan memancarkan warna ungu. Komponen yang menyerap cahaya pada 254 atau 366 nm akan tampak sebagai bercak gelap pada plat yang bercahaya (Gibbons, 2006). Metode deteksi lain adalah dengan menggunakan pereaksi semprot. Pereaksi semprot yang umum digunakan dapat dilihat pada tabel 2.2.
Deteksi senyawa dilakukan dengan menggunakan detektor UV di bawah sinar UV 254 nm, indikator pada plat KLT akan memancarkan warna hijau dan pada UV 366 nm akan memancarkan warna ungu. Komponen yang menyerap cahaya pada 254 atau 366 nm akan tampak sebagai bercak gelap pada plat yang bercahaya (Gibbons, 2006). Metode deteksi lain adalah dengan menggunakan pereaksi semprot. Pereaksi semprot yang umum digunakan dapat dilihat pada tabel 2.2.
No comments:
Post a Comment