Fase Reproduksi mencit
Pada setiap siklus yang
terjadi pada tubuh mencit, terjadi perubahan-perubahan perilaku yang
dipengaruhi oleh hormon yang berpengaruh di dalam tubuhnya. Berikut adalah
penggambaran diri mencit pada setiap tahap yang terjadi:
1. Fase Estrus
Pada fase estrus yang
dalam bahasa latin disebut oestrus yang berarti “kegilaan” atau “gairah”
(Campbell et al, 2004), hipotalamus terstimulasi untuk melepaskan
gonadotropin-releasing hormone (GRH). Estrogen menyebabkan pola perilaku kawin
pada mencit, gonadotropin menstimulasi pertumbuhan folikel yang dipengaruhi
follicle stimulating hormone (FSH) sehingga terjadi ovulasi (Gilbert, 2006).
Kandungan FSH ini lebih rendah jika dibandingkan dengan kandungan luteinizing
hormone (LH) maka jika terjadi coitus dapat dipastikan mencit akan mengalami
kehamilan. Pada saat estrus biasanya mencit terlihat tidak tenang dan lebih
aktif, dengan kata lain mencit berada dalam keadaan mencari perhatian kepada
mencit jantan. Fase estrus merupakan periode ketika betina reseptif terhadap
jantan dan akan melakukan perkawinan, mencit jantan akan mendekati mencit
betina dan akan terjadi kopulasi. Mencit jantan melakukan semacam panggilan
ultrasonik dengan jarak gelombang suara 30 kHz – 110kHz yang dilakukan sesering
mungkin selama masa pedekatan dengan mencit betina, sementara itu mencit betina
menghasilkan semacam pheromon yang dihasilkan oleh kelenjar preputial yang
diekskresikan melalui urin. Pheromon ini berfungsi untuk menarik perhatian
mencit jantan. Mencit dapat mendeteksi pheromon ini karena terdapat organ
vomeronasal yang terdapat pada bagian dasar hidungnya (Anonim, 2009 A). Pada
tahap ini vagina pada mencit betinapun membengkak dan berwarna merah. Tahap
estrus pada mencit terjadi dua tahap yaitu tahap estrus awal dimana folikel
sudah matang, sel-sel epitel sudah tidak berinti, dan ukuran uterus pada tahap
ini adalah ukuran uterus maksimal, tahap ini terjadi selama 12 jam. Lalu tahap
estrus akhir dimana terjadi ovulasi yang hanya berlangsung selama 18 jam. Jika
pada tahap estrus tidak terjadi kopulasi maka tahap tersebut akan berpindah pada
tahap matesterus ( A.Tamyis, 2008).
2. Fase Metestrus
Pada tahap metestrus
birahi pada mencit mulai berhenti, aktivitasnya mulai tenang, dan mencit betina
sudah tidak reseptif pada jantan. Ukuran uterus pada tahap ini adalah ukuran
yang paling kecil karena uterus menciut. Pada ovarium korpus luteum dibentuk
secara aktif, terdapat sel-sel leukosit yang berfungsi untuk menghancurkan dan
memakan sel telur tersebut. Fase ini terjadi selama 6 jam. Pada tahap ini
hormon yang terkandung paling banyak adalah hormon progesteron yang dihasilkan
oleh korpus leteum (A.Tamyis, 2008).
3. Fase Diestrus
Tahap selanjutnya adalah
tahap diestrus, tahap ini terjadi selama 2-2,5 hari. Pada tahap ini terbentuk
folikel-folikel primer yang belum tumbuh dan beberapa yang mengalami pertumbuhan
awal. Hormon yang terkandung dalam ovarium adalah estrogen meski kandungannya
sangat sedikit. Fase ini disebut pula fase istirahat karena mencit betina sama
sekali tidak tertarik pada mencit jantan. Pada apusan vagina akan terlihat
banyak sel epitel berinti dan sel leukosit. Pada uterus terdapat banyak mukus,
kelenjar menciut dan tidak aktif, ukuran uterus kecil, dan terdapat banyak
lendir (A.Tamyis, 2008).
4. Fase Proestrus
Pada fase proestrus ovarium terjadi pertumbuhan
folikel dengan cepat menjadi folikel pertumbuhan tua atau disebut juga dengan
folikel de Graaf. Pada tahap ini hormon estrogen sudah mulai banyak dan hormon
FSH dan LH siap terbentuk. Pada apusan vaginanya akan terlihat sel-sel epitel
yang sudah tidak berinti (sel cornified) dan tidak ada lagi leukosit. Sel
cornified ini terbentuk akibat adanya pembelahan sel epitel berinti secara
mitosis dengan sangat cepat sehingga inti pada sel yang baru belum terbentuk
sempuna bahkan belum terbentuk inti dan sel-sel baru ini berada di atas sel
epitel yang membelah, sel-sel baru ini disebut juga sel cornified (sel yang
menanduk). Sel-sel cornified ini berperan penting pada saat kopulasi karena
sel-sel ini membuat vagina pada mencit betina tahan terhadap gesekan penis pada
saat kopulasi. Perilaku mencit betina pada tahap ini sudah mulai gelisah namun
keinginan untuk kopulasi belum terlalu besar. Fase ini terjadi selama 12 jam.
Setelah fase ini berakhir fase selanjutnya adalah fase estrus dan begitu
selanjutnya fase akan berulang (A.Tamyis, 2008).
seliangan sesaat
video masa-masa d3
No comments:
Post a Comment